Pendapat/review anda tentang akulturasi islam dalam bidang aksara dan seni sastra (menggunakan bahasa sendiri)
1. Pendapat/review anda tentang akulturasi islam dalam bidang aksara dan seni sastra (menggunakan bahasa sendiri)
Tahukah kamu bentuk akulturasi budaya Islam di bidang aksara dan seni sastra?
Seni sastra akulturasi budaya Islam
Mengutip Sumber Belajar Kemdikbud RI, penyebaran Islam di Indonesia menimbulkan dampak akulturasi antara budaya pra-Islam dengan unsur Islam di bidang aksara dan seni sastra.
Terlihat dari abjad Arab untuk menulis bahasa Arab mulai digunakan di Indonesia, huruf Arab digunakan di bidang seni ukir, dan berkaitan dengan perkembangan seni kaligrafi.
Perkembangan sastra di zaman madya terpengaruh dari sastra Islam dan Persia serta unsur sastra sebelumnya. Sehingga terjadi akulturasi antara sastra Islam dengan sastra zaman pra-Islam. Bentuk akulturasi seni sastra budaya Islam dengan budaya pra-Islam antara lain:
hikayat
babad
syair
suluk
Jawaban:
Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, Kesenian. ... Dengan demikian wujud akulturasi dalam seni sastra tersebut terlihat dari tulisan/ aksara yang dipergunakan yaitu menggunakan huruf Arab Melayu (Arab Gundul) dan isi ceritanya juga ada yang mengambil hasil sastra yang berkembang pada jaman Hindu. Pada saat itu, akulturasi dilakukan untuk menyebarkan agama islam agar masyarakat lebih memahami tentang ajaran islam (karena saat itu masyarakat masih mayoritas beragama hindu budha).
#maaf kalau salah
2. Contoh critical jurnal review Pancasila
Rasionalisasi Pentingnya CJRCritical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswakarena mempermudah dalammembahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat beberapa hal penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai dengan topik yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk menuliskan kembali dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki beberapa ciri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi penerorganisasi yang memuat jurnal ilmiah; memiliki judul dan nama penulis serta alamat email dan asal organisasi penulis; terdapat abstract yang berisi ringkasan dari isi jurnal, introduction, metodologi yangdipakai sebelumnya dan metodologi yang diusulkan, implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka.Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian pendahuluan, mengemukakanbagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal yang perlu ditampilkan dalam critical journal review, yaitu mengungkapkan beberapa landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai; mengungkapkan metode yang digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, alat pengumpul data, dan analisis data yang digunakan; mengambil hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan padat; serta menyimpulkan isi dari jurnal.B. Tujuan Penulisan CJR· Memahamidan menganalisis kelebihan dan kekurangan darisuatu jurnal.· Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.· Mencari dan mengetahuiinformasi yang ada dalam suatu jurnal.C. Manfaat CJR· Membantu semua kalangandalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat dalam suatu jurnal.· Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan berikutnya.D. Identitas Jurnal yang Direview1. Judul Jurnal : Batik Sebagai Identitas Kultural Bangsa Indonesia di Era Globalisasi2. Nama Jurnal : GEMA3. Edisi Terbit : 20174. Pengarang Jurnal : Iskandar dan Eny Kustiyah5. Penerbit : Universitas Islam Batik Surakarta6. Kota Terbit : Surakarta7. Nomor ISSN : 0215 - 30928. Alamat Situs
3. Contoh critical jurnal review Pancasila
Rasionalisasi Pentingnya CJRCritical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswakarena mempermudah dalammembahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat beberapa hal penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai dengan topik yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk menuliskan kembali dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki beberapa ciri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi penerorganisasi yang memuat jurnal ilmiah; memiliki judul dan nama penulis serta alamat email dan asal organisasi penulis; terdapat abstract yang berisi ringkasan dari isi jurnal, introduction, metodologi yangdipakai sebelumnya dan metodologi yang diusulkan, implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka.Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian pendahuluan, mengemukakanbagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal yang perlu ditampilkan dalam critical journal review, yaitu mengungkapkan beberapa landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai; mengungkapkan metode yang digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, alat pengumpul data, dan analisis data yang digunakan; mengambil hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan padat; serta menyimpulkan isi dari jurnal.B. Tujuan Penulisan CJR· Memahamidan menganalisis kelebihan dan kekurangan darisuatu jurnal.· Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.· Mencari dan mengetahuiinformasi yang ada dalam suatu jurnal.C. Manfaat CJR· Membantu semua kalangandalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat dalam suatu jurnal.· Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan berikutnya.D. Identitas Jurnal yang Direview1. Judul Jurnal : Batik Sebagai Identitas Kultural Bangsa Indonesia di Era Globalisasi2. Nama Jurnal : GEMA3. Edisi Terbit : 20174. Pengarang Jurnal : Iskandar dan Eny Kustiyah5. Penerbit : Universitas Islam Batik Surakarta6. Kota Terbit : Surakarta7. Nomor ISSN : 0215 - 30928. Alamat Situs
4. contoh kebudayaan india yang berkembang di indonesia di bidang sastra adalah cerita.?
Kisah mahabarata dan ramayanacerita mahabarata, cerita ramayana
5. contoh resensi bahasa dan sastra Indonesia
Judul Buku : Benih Kayu Dewa KapurPenulis : Hanna FransiscaPenerbit : PT Komodo BooksTanggal Terbit : Mei 2012Jumlah Halaman : 160 halamanUkuran Buku : 14 x 20,5 cmJenis Cover : Lukisan Cover, Hard Cover, dan Soft CoverKategori : Kumpulan SajakTeks : Bahasa Indonesia
Penyair yang mengumpulkan sajak-sajaknya dalam buku ini bernama Hanna Fransisca. Ia juga memiliki nama Cina yaitu Zhu Yong Xia. Buku ini adalah buku kedua Hanna setelah buku pertama yang berjudul Konde Penyair Han (2010). Buku kedua yang berjudul Benih Kayu Dewa Kapur menjadi kegiatan yang mengasyikkan saat membacanya.
Hanna Fransisca ataupun Zhu Yong Xia merupakan dua buah nama yang dimiliki satu orang. Hal tersebut diibaratkan seperti dua sisi mata uang. Dan di buku Benih Kayu Dewa Kapur ini, sajak pertama, yang berjudul “Bakpao Tionghoa”, mengharuskan saya untuk membolak-balik mata uang itu.Bakpao putih, pipi gadis Tionghoa, jelmaan bangau jelitadi atas telaga. Ia tahu kapan ikan birahi,kapan saat katak remaja kasmaran, yang mengantar mereka pada mautdi tepi-tepi.Berdasarkan penggalan sajak tersebut, saya tahu bahwa bakpao adalah salah satu hasil kebudayaan yang berasal dari kebudayaan bangsa Tionghoa, tetapi Hanna tetap memakai “Tionghoa” sehingga saya dapat memahami tanda “bakpao” sebagai penanda dan “Tionghoa” sebagai petandanya. Hubungan-hubungan antara bangau, ikan, katak, dan maut saya baca sebagai dasar untuk menghayati sajak-sajak lain dalam buku ini. Hubungan-hubungan itu semakin erat dengan munculnya “lelaki” dalam sajak tersebut. Ketika Hanna menuliskan,Para lelaki gemar membuat gelembung air,menjadikan bayangan payudara seperti mimpi. Dari penggalan sajak di atas menjadikan saya memiliki pemikiran yang tak jelas mana yang penanda, dan mana petanda. Bakpao saya baca sebagai penanda, dan ketika ada dua bakpao “turun bagai bidadari” dari langit “memasuki hasrat, lurus menusuk rind”, muncullah petanda yang seketika itu juga berubah menjadi penanda lagi. Dan hal itu semakin tegas ketika diuandangnya lelaki untuk menuntaskan “birahi sebelum mati”. Di awal sajak ini saya jumpai bakpao, Tionghoa, bangau, telaga, ikan, katak, dan maut. Semua itu dijajarkan dengan kasmaran, birahi, dan maut. Secara umum, puisi-puisi atau sajak Hanna bertema kemanusiaan. Di beberapa karyanya ia mengangkat tradisi-tradisi masyarakat Cina yang selama ini dihayati dan dijalaninya, seperti Cap Go Meh dan Hari Kur Bulan, tapi mengkritik keras tradisi masyarakat Cina yang dianggapnya tak adil. Dengan sajak-sajak kulinernya, sebenarnya Hanna sudah ikut memberikan kesegaran pada khasanah puisi kita. Bukan hanya karena ia mengerjakan sesuatu yang tidak dikerjakan oleh penyair-penyair lain secara intens, melainkan karena ia menggarapnya dengan prespektif dan teknik yang bukan sembarang. Hanna telah berusaha sebaik-baiknya untuk menempatkan kata-kata itu sedemikian rupa sehingga memiliki tenaga yang diperlukan untuk menyusun jawaban atas pertanyaan-pertanyaan para pembaca karyanya.
6. Bagaimana Pengaruh Kebudayaan Islam Bagi Indonesia Di Bidang Sastra Dan Bahasa ?
bahasa arab berkembang / meluas lebih cepat dari pada bahasa sansekerta
7. 1. Pengaruh kebudayaan Hindu - Buddha dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada bidang sosial, bidang politik, bidang pendidikan, bidang keagamaan, bidang sastra dan bahasa, bidang arsitektur. 2. Pengaruh kebudayaan Islam dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada bidang politik, bidang sosial, bidang pendidikan, bidang sastra dan bahasa, bidang arsitektur dan kesenian
2.) a. Bidang Politik
Sebelum Islam masuk Indonesia, sudah berkembang pemerintahan yang bercorak Hindu-Buddha. Tetapi, setelah masuknya Islam, kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha mengalami keruntuhan dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam, seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka, dan lainnya. Sistem pemerintahan yang bercorak Islam, rajanya bergelar sultan atau sunan seperti halnya para wali. Jika rajanya meninggal, tidak dimakamkan di candi tetapi dimakamkan secara Islam.
b. Bidang Sosial
Kebudayaan Islam tidak menerapkan aturan kasta seperti kebudayaan Hindu. Pengaruh Islam yang berkembang pesat membuat mayoritas masyarakat Indonesia memeluk agama Islam. Hal ini menyebabkan aturan kasta mulai pudar di masyarakat.
c. Bidang Pendidikan
Pendidikan Islam berkembang di pesantren-pesanten Islam. Sebenarnya, pesantren telah berkembang sebelum Islam masuk ke Indonesia. Pesantren saat itu menjadi tempat pendidikan dan pengajaran agama Hindu. Setelah Islam masuk, mata pelajaran dan prosespendidikan pesantren berubah menjadi pendidikan Islam.
d. Bidang Sastra dan Bahasa
Persebaran bahasa Arab lebih cepat daripada persebaran bahasa Sanskerta karena dalam Islam tak ada pengkastaan. Semua orang dari raja hingga rakyat jelata dapat mempelajari bahasa Arab. Pada mulanya, memang hanya kaum bangsawan yang pandai menulis dan membaca huruf dan bahasa Arab. Namun selanjutnya, rakyat kecil pun mampu membaca huruf Arab.
Islam telah memperkenalkan tradisi baru dalam teknologi arsitektur seperti masjid dan istana. Ada perbedaan antara masjid-masjid yang dibangun pada awal masuknya Islam ke Indonesia dan masjid yang ada di Timur Tengah. Masjid di Indonesia tidak memiliki kubah di puncak bangunan. Kubah digantikan dengan atap tumpang atau atap bersusun. Jumlah atap tumpang itu selalu ganjil, tiga tingkat atau lima tingkat serupa dengan arsitektur Hindu. Contohnya, Masjid Demak dan Masjid Banten.
8. CONTOH KRITIK DALAM BIDANG SASTRA DAN BAHASA
kritik:
misalkan puisi
Puisi Anda sangat indah akan tetapi kurang penjiwaan dalam puisinya
9. Ada yang tau cara review jurnal?
tujuan dari review jurnal adalah untuk mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian.
Jurnal ilmiah, Bila dikaitkan dengan kata ilmiah di belakang kata jurnal dapat terbitan berarti berkala yang yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan.
10. Bagaimana pengaruh kebudayaan hindu buddha bagi indonesia di bidang sastra dan bahasa?
munculnya prasasti prasasti, di gunakannya bahasa sansekerta dan pallawa
dibidang sastra, banyak karya sastra berupa kitab/tulisan-tulisan rontal yang bertema keagamaan atau sejarah muncul.
kalau dibidang bahasa, penggunaan bahasa sanskerta kentara banget. huruf palawa juga. tapi biasanya di keluarga kerajaan masih pakai bahasa daerah
11. buatlah pertanyaan tentang pengaruh kebudayaan hindu dan budha bagi indonesia di bidang pendidikan , bidang sastra dan bahasa!
bagaimana cara penyebaran kebudayaan hindu budha di indonesia?1.perkembangan pendidikan di Indonesia dapat ditelusuri sejak zaman hindu dan budha pada abad ke?.........
2.di kutai telah ditemukan yupa yang berasal dari zaman................dengan memakai bahasa
...............
12. Jelaskan pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia dalam bidang Keagamaan,Bidang Pendidikan,Bidang Sastra dan Bahasa dan Bidang Arsitektur!
Dalam bidang keagamaan: Masyarakat yang sebelumnya hanya mengenal animisme dan dinamisme mulai memeluk agama hindu-buddha
Bidang pendidikan: Muncul lembaga-lembaga pendidikan semacam asrama yang hanya mempelajari satu bidang yakni keagamaan
Bidang sastra dan bahasa: Dikenal dan digunakannya bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa oleh masyarakat
Bidang arsitektur: Munculnya candi-candi yang arsitekturnya berpadu dengan budaya India seperti punden berundak pada candi Borobudur.
13. Bagaimana pengaruh kebudayaan islam bagi Indonesia dibidang sastra dan bahasa
pengaruh huruf dan bahasa arab terlihat pada karya-karya sastra.Bentuk karya sastra yang berkembang pada masa kerajaaan-kerajaan islam diantaranya sebagai berikut :
1.Hikayat,cerita atau dongeng yg berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah
2.Babad, kisah pujangga keraton sering dianggap sebagai peristiwa sejarah
3.Suluk, kitab yg membentangkan soal-soal tasawuf
4.Syair
14. apa tips review jurnal penelitian?
1. Mengungkapkan beberapa landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai
2. Mengungkapkan mengenai metode apa yang digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, alat pengumpul data, dan analisis data yang digunakan
3. Dalam pokok bahasan ambillah hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan deskripsi secara singkat, padat, dan jelas.
15. Bagaimana pengaruh kebudayaan Hindu - Budha bagi Indonesia di bidang sastra dan bahasa ?
3. Bidang pendidikan membawa pengaruh bagi munculnya lembaga-lembaga pendidikan. Meskipun lembaga pendidikan tersebut masih sangat sederhana dan mempelajari satu bidang saja, yaitu keagamaan. Akan tetapi lembaga pendidikan yang berkembang pada masa Hindu-Buddha ini menjadi cikal bakal bagi lahirnya lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia.1. Bidang agama, yaitu berkembangnya agama Hindu-Buddha di Indonesia .Sebelum masuk pengaruh India, kepercayaan yang berkembang di Indonesia masih bersifat animisme dan dinamisme. Masyarakat pada saat itu melakukan pemujaan terhadap arwah nenek moyang dan kekuatan-kekuatan benda-benda pusaka tertentu serta kepercayaan pada kekuatan-kekuatan alam.
2. Bidang politik dan pemerintahan, pengaruhnya terlihat jelas dengan lahirnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Sebelum masuknya pengaruh agama Hindu-Buddha di Indonesia tampaknya belum mengenal corak pemerintahan dengan sistem kerajaan. Sistem pemerintahan yang berlangsung masih berupa pemerintahan kesukuan yang mencakup daerah-daerah yang terbatas.
16. Pendapat/review anda tentang akulturasi islam dalam bidang aksara dan seni sastra
Jawaban:
Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, Kesenian
1. KELOMPOK 9 FERRY F PIRDAN R M.F.JUHANA
2. Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra Kesenian
3. • • Tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh terhadap bidang aksara atau tulisan, yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan Arab, bahkan berkembang tulisan Arab Melayu atau biasanya dikenal dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu tetapi tidak menggunakan tanda tanda (a, i, u) seperti lazimnya tulisan Arab. Di samping itu juga, huruf Arab berkembang menjadi seni kaligrafi yang banyak digunakan sebagai motif hiasan ataupun ukiran.
4. • Sedangkan dalam seni sastra yang berkembang pada awal periode Islam adalah seni sastra yang berasal dari perpaduan sastra pengaruh Hindu – Budha dan sastra Islam yang banyak mendapat pengaruh Persia. Dengan demikian wujud akulturasi dalam seni sastra tersebut terlihat dari tulisan/ aksara yang dipergunakan yaitu menggunakan huruf Arab Melayu (Arab Gundul) dan isi ceritanya juga ada yang mengambil hasil sastra yang berkembang pada jaman Hindu.
5. Hikayat Babad Suluk Primbon Yaitu
6. • Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk gancaran (karangan bebas atau prosa). Contoh hikayat yang terkenal yaitu Hikayat 1001 Malam, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Pandawa Lima (Hindu), Hikayat Sri Rama (Hindu).
7. • Babad adalah kisah rekaan pujangga keraton sering dianggap sebagai peristiwa sejarah contohnya Babad Tanah Jawi (Jawa Kuno), Babad Cirebon. • Suluk adalah kitab yang membentangkan soal-soal tasawwuf contohnya Suluk Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang dan sebagainya. • Primbon adalah hasil sastra yang sangat dekat dengan Suluk karena berbentuk kitab yang berisi ramalan-ramalan, keajaiban dan penentuan hari baik/buruk.
8. • Akulturasi pada seni musik terlihat pada musik qasidah dan gamelan pada saat upacara Gerebeg Maulud. Di bidang seni tari terlihat pada tari Seudati yang diiringi sholawat nabi, kesenian Debus yang diawali dengan membaca Al Qur'an yang berkembang di Banten, Aceh, dan Minangkabau.
9. • Permainan Debus yaitu tarian yang pada puncak acara para penari menusukan benda tajam ke tubuhnya tanpa meninggalkan luka. Tarian ini di awali dengan pembacaan ayat-ayat suci AL – Quran dan salawat nabi. Tarian ini terdapat di Daerah Banten dan Minangkabau • Seudati adalah bentuk tarian dari Aceh. Seudati berasal dari kata syaidati yang artinya permainan orang-orang besar. Seudati sering disebut saman artinya delapan.
10. • Pada zaman Khalifah Umar bin Khatab ditetapkan kalender Islam dengan perhitungan atas dasar peredaran bulan yang disebut tahun Hijriah. Tahun 1 Hijrah (H) bertepatan dengan tahun 622 M. Sementara itu, di Indonesiapada saat yang sama telah menggunakan perhitungan tahun Saka (S) yang didasarkan atas peredaran matahari. • Tahun 1 Saka bertepatan dengan tahun 78 M. Pada tahun 1633 M, Sultan Agung raja terbesar Mataram menetapkan berlakuknya tahun Jawa (tahun Nusantara) atas dasar perhitungan bulan ( 1 tahun =354 hari).
11. • Dengan masuknya Islam maka muncul sistem kalender Islam dengan menggunakan nama-nama bulan, seperti Muharram (bulan Jawa; Sura),Shafar (bulan Jawa; Sapar), dan sebagainya sampai dengan Dzulhijah (bulan Jawa; Besar) dengan tahun Hijrah (H).
12. KESIMPULAN Dengan demikian, jelaslah perjalanan sejarah rekonsiliasi antara islam sebagai agama dan budaya . Maka untuk strategi pengembangan budaya islami di Indonesia yang multi-etnis dan budaya, pendekatan budaya tanpa meninggalkan nilai-nilai spirit al-Qur’an adalah cara yang paling baik. Islamisasi bukanlah harus Arabisasi, karena islam adalah agama yang menyeluruh dalam budaya, sikap dan mentalitas.
13. • Dan kenapa harus budaya ? Karena budaya menyentuh seluruh aspek dan dimensi cara pandang, sikap hidup serta aktualisasinya dalam kehidupan manusia. Selain itu , gerakan cultural lebih integrative dan missal sifatnya dan bahkan dengan menggunakan unsur-unsur lokal dapat mendorong percepatan proses dakwah dan transformasi nilai-nilai dan ajaran islam dalam menopang efektifitas dan operasional dakwah.
14. • Maka dari itu dituntut pula peran kreatif seorang da’I dalam menghadirkan budaya alternatif yang kreatif dan inovatif sebagai solusi terhadap budaya yang bertentangan dengan ajaran agama islam agar tidak terjebak ke dalam kejumudan dan sinkretisme sesat.
15. Pertanyaan
17. Bagaimana pengaruh kebudayaan islam bagi indonesia di bidang sastra&bahasa?
1.Hikayat :hikayat raja-raja pasai
2.babad :babad tanah jawi
3.suluk :suluk sunan bonang
18. tuliskan peninggalan hindu budha di indonesia dalam bidang sastra bahasa dan bidang arsitektur
candi,prasasti,kitanBidang Sastra dan Bahasa
Pengaruh Hindu-Buddha pada bahasa adalah dikenal dan digunakannya bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia. Pada masa kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, seni sastra sangat berkembang terutama pada zaman kejayaan Kerajaan Kediri.
Bidang Arsitektur
Salah satu arsitektur Zaman Megalitikum adalah Punden berundak. Arsitektur tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi. Jika kita memperhatikan, Candi Borobudur sebenarnya mengambil bentuk bangunan punden berundak agama Buddha Mahayana. Pada Candi Sukuh dan candi-candi di lereng Pegunungan Penanggungan, pengaruh unsur budaya India sudah tidak begitu kuat. Candi-candi tersebut hanyalah punden berundak. Begitu pula fungsi candi di Indonesia, candi bukan sekadar tempat untuk memuja dewa-dewa seperti di India, tetapi lebih sebagai tempat pertemuan rakyat dengan nenek moyangnya. Candi dengan patung induknya yang berupa arca merupakan perwujudan raja yang telah meninggal. Hal ini mengingatkan kita pada bangunan punden berundak dengan menhirnya.
19. bikin kan review jurnal filsafat
Jawaban:
aiyaaa
Penjelasan:
ga tauaku ya ammy ahhahabah
20. bagaimana cara mereview sebuah jurnal?
Jawaban:
contoh mereview jurnal
Jurnal: Dinamika Kerajinan dan Batik
Reviewer: Irmayani Syafitri
Volume dan Halaman: Vol. 28, Hal 33-36
Tahun: 2010
21. 3 istilah bidang bahasa dan 2 istilah bidang sastra indonesia
- abjad :susunan huruf yang dilazimkan
-abreviasi : pemendekan bentuk dari bentuk lengkap, sehingga muncul bentuk baru
-adjektif : kata2 yg digunakan untuk menyatakan sifat
- alofon : variasi dari fonem
-alvelom : lengkung gigi atas
22. Bagaimana pengaruh kebudayaan hindu buddha bagi indonesia di bidang Sosial,sastra dan bahasa,dan arsitektur
1.mengenal aturan kasta
23. Apa yang di maksud dengan, contoh? Kata, kalimat, menggunakan, ragam bahasa dalam bidang? Sastra?
Jawaban:
contoh: barang atau sebagian dari barang yang rupa, macam, dan keadaannya sama dengan semua barang yang ada; barang yang dapat mewakili barang yang lain karena sama sifat-sifatnya
ragam bahasa dibagi menjadi 3 yaitu
1. ragam bahasa berdasarkan media
2. ragam bahasa berdasarkan cara pandang penutur
3. ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan
Sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran".
Semoga Bermanfaat :)
24. kelebihan dan kekurangan review jurnal
kelebihannya:
Memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan atau latar belakang dari permasalahan mengapa dibuatnya AR ini sampai menjelaskan AR dan mendeskripsikan step by step AR Simulasi Tsunami. – Penulisan jurnal ini teratur dan sesuai dengan kaidah pembuatan penulisan Jurnal. -Kata yang digunakan juga dalam jurnal ini bersifat baku dan sesuai dengan Kamus EYD Bahasa Indonesia.
– Setiap Langkah-Langkah dalam pembuatan Simulasi Tsunami di AR selalu menampilkan screenshoot nya. - Menyertakan Daftar Pustaka.
kekurangannya :
– Space penulisan tidak teratur – Tiap paragraph ada yang menjorok kedalam dan ada pula yang tidak menjorok kedalam.
– Dalam mengembangkan aplikasi Augmented reality adalah masalah pelacakan sudut pandang – Untuk mengetahui dari sudut pandang apa yang menarik citra virtual,aplikasi harus tahu dimana pengguna mencari dunia nyata.
25. bagaimana pengaruh kebudayaan islam bagi indonesia di bidang sastra&bahasa?
Kalau dibidang sastra dan bahasa mungkin agar kita saling menghargai antar umat beragama . perkembangan bahasa dalam islam
26. review dua naskah drama dari sastra indonesia
Jawaban: tekan link https://www.researchgate.net/profile/Hafidz_Syafrian/publication/326408565_Review_Jurnal_Aksis_Volume_1_nomor_2_dan_Review_Naskah_Drama_MisiSipi/links/5b4b4eaf45851519b4bd1a39/Review-Jurnal-Aksis-Volume-1-nomor-2-dan-Review-Naskah-Drama-Misi-Sipi ini. Nanti kakak tinggal download PDF nya terus Print ke org photocopy
Penjelasan: Download -> print -> selesai
27. bagaimana pengaruh kebudayaan hindu-buddha bagi indonesia pada bidang keagamaan,politik,sosial,sastra dan bahasa,serta bidang ardiktektur
Sangat Mempengaruhi Seperti Agama Yg mengajarkan Toleransisangat mempengaruhi seperti agama agama yg mengajarkan toleran
28. Bagaimana cara mereview sebuah jurnal ?
Jawaban:
Tata Cara Mereview Jurnal
1 .Baca Jurnal Secara Keseluruhan.
2.Tulis Identitas Jurnal.
3.Tulis Ringkasan Isi Jurnal Sebagai Pembuka.
4.Tulis pendapat Atau Gagasan Pribadi Tentang Jurnal.
5.Tulis Kesimpulan Dari Hasil Review.
6. Periksa Ulang Hasil Review.
29. pengaruh kehidupan masyarakat indonesia masa islam di bidang sastra dan bahasa
mulai digunakannya huruf dan bahasa arab di indonesia ada karya yg berkembang yaitu 1.hikayat,cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah
2.babad,kisah pujangga keraton sering dianggap sebagai peristiwa sejarah
3.suluk
4.syair
30. cara review jurnal dan buat resume
Pilih Jurnal yang Relevan sesuai tema/ tugas yang diberikan dosen Anda: Jurnal ilmiah tersedia amat banyak dengan berbagai bidang dan topik yang disuguhkan. Cermati Originalitas Jurnal. Perhatikan Bagian Dikusi. Perhatikan Bagian Kesimpulan.
Jawaban:
Mereview jurnal adalah kegiatan akademik yang dibutuhkan untuk mencari referensi pendukung atau mempelajari sebuah penelitian yang sudah ada dan diterbitkan menjadi jurnal ilmiah.
Kegiatan ini amat penting untuk terbiasa memahami dan mencari pokok-pokok yang disajikan dalam sebuah jurnal.
Hal ini bahkan menjadi rutinitas ketika Anda sedang menempuh pendidikan setingkat sarjana maupun pasca sarjana guna menganalisis suatu penelitian.
Berikut contoh review jurnal yang bisa Anda pelajari untuk mengerjakan tugas Anda dilansir dari berbagai sumber:
31. jelaskan pengaruh kebudayaan islam dalam kehidupan masyarakat indonesia pada bidang sastra dan bahasa
pengaruh kebudayaan islam di indonesia berpengaruh di bidang bahasa karena semua ilmu agama islam bersumber dari al-qurán dan hadis dan al-qurán dan hadis juga berbahasa arab.,.,.,.,.
32. Pengaruh kebudayaan islam di indonesia pada bidang sastra dan bahasa
dalam sastra. contoh mudah ialah dalam dunia pwayangan jawa , semula dalam pewayangan digunakan sebagai penyebaran agama hindu budha, setelah islam masuk, pewayangan menjadi sarana syiar agama islam,..
dalam dunia bahasa, adanya penggunaan kata "sedate" dari kata syahadatain/.
Dalam bidang sastra contohnya kaligrafi
33. Berikan contoh bidang politik dan bidang sastra serta bahasa dalam kehidupan masa Hindu Budha?
bidang politik kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu bentuk pemilikan wilayah yang luas .kepala suku yg terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan . kemudian pemimpin ditentukan secara turun temurun berdasarkan hak waris sesuai dengan peraturan hukum kasta.
pada bidang bahasa dan sastra bahasa yang dikenal dan dugunakannya bahasa sanskerta dan huruf pallawa oleh masyarakat indonesia .pada masa hindu budha di indonesia seni sastra sangat berjembang terutama pada zaman kejayaan kerajaan kediri.
semoga membantu!!!!
34. Pengaruh kebudayaan Hindu-Budha bagi indonesia di bidang sastra ,bahasa ,dan bidang seni?
Sastra dan Bahasa
Pengaruh Hindu-Buddha pada bahasa adalah dikenal dan digunakannya bahasa
Sanskerta dan huruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia. Hasil sastra berupa kitab – kitab yang ditulis oleh Mpu Tantular, Mpu prapanca dan lainnya.
Arsitektur dan Kesenian
Punden berundak merupakan salah satu arsitektur Zaman Megalitikum. Arsitektur tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi yang disertai patung induk berupa arca
Maaf klo salah!!
35. contoh artikel jurnal sastra urban
Sastra adalah lingkar estetik, dengan equality antara penyair, teks dan audiens. Penyair-penyair terdahulu, yang menulis (katakanlah) syair dengan publik terlibat di dalamnya, tak memperlihatkan jarak antara teks, publik, dan penyair. Yang ada hanya lingkar estetik humanisme.
Puisi 'mengada' di dalam ingatan dan horison harapan pembaca, di dalam batas-batas persepsi dan imajinasi, (mungkin) pada sebentuk esok yang mereka kehendaki.
Sastra urban
Urban bukanlah kenyataan yang terbentuk secara kebetulan. Tapi, ia adalah bagian dari apa yang kita kerjakan di masa silam, yang di dalamnya termasuk berbagai kebijakan politik yang tidak adil, konsep dualisme kota-desa, dan kini terhubung dengan pemiskinan masyarakat pedesaan.
Sejarah itu, pada ujungnya, melahirkan kenyataan urban yang tidak terlepas dengan kenyataan kemiskinan dan pemiskinan, karena kelahirannya adalah sesuatu yang dikondisikan.
Kandungan sastra tentu tak lepas dari ragam persoalan kehidupan manusia dengan segala tetek-bengeknya. Semua terpapar dengan filosofi dan citraannya. Kekayaan pengalaman referensial dan faktual yang dimiliki pengarang dapat mewarnai karya dengan ketajaman pena dan kedalaman makna yang dikandungnya.
Sastra urban adalah kebangkitan sastrawan kebangsaan: sastra yang mampu memaknai kata dan menggetarkan kehidupan kemanusiaan. Sastra yang menyentuh dan bukan menyinggung: menghidupkan kembali ruh bangsa yang sekian lama belum terumuskan.
Bukankah sesungguhnya usia kebangsaan di negeri ini jauh Iebih tua dari usia negara? Maka sastra urban akan memfungsikan dirinya sebagai sumber perenungan, yang mampu berperan aktif untuk merumuskan kenyataan, mengabarkan keadaan bangsa manusia dimana tanah, sawah dan ladangnya telah berganti rupa, menumbuhkan pabrik-pabrik.
Kebiasaan (tradisi) menanam telah lama berganti menjadi keterpaksaan membeli. Konflik internal ini, sesungguhnya, sengaja dikondisikan oleh sebuah desain yang maha besar untuk kepentingan kapital. Akibatnya, sebuah perangkap diciptakan untuk menangkap dan menampung makhluk manusia, kemudian dihabisi tanpa kemanusiaan: dikejar-kejar, ditangkapi dan dimusnahkan daya hidupnya.
Tapi, seniman (sastrawan) selalu berusaha untuk menemukan ruangnya karena tuntutan nurani. Menjadikan sastra sebagai media yang selalu merdeka, merangkum persoalan hidup, yang lahir dari kesejatian manusia: layaknya sebuah puisi yang mencitrakan tragik kehidupan yang sesunggulhnya.
Kota takkan memberi ruang kultural bagi mereka dan mereka dipaksa untuk menjadi konsumer, bukan memproduksi. Tak dapat dibayangkan, dalam hitungan kira-kira, 20 tahun ke depan, generasi (anak cucu) kita akan makin tumbuh invalid karena kehilangan akar budayanya.
Seni akan berubah menjadi iven dan ini sudah jelas bukan citraan hidup manusia. Dari sinilah sastra urban 'mengada', menyiapkan perangkat dan fungsinya, menyelamatkan kehidupan kemanusiaan!
Serba getir
Sastra urban lahir di zaman yang serba getir, ditulis/dilisankan oleh manusia yang segelintir, yang menyadari keberadaan bahwa seni adalah kebutuhan rohani. Tapi, karena mahalnya pertunjukan, malam dan hujan, sementara besok harus 'memburuh' lagi, maka sastra harus diantarkan.
Dengan kata lain, kerlip cahaya sastra belum tentu muncul di kampus-kampus, tapi di jalanan, karena bintang itu bukan di dalam sangkar tapi di angkasa.
36. contoh artikel jurnal sastra urban
Sastra adalah lingkar estetik, dengan equality antara penyair, teks dan audiens. Penyair-penyair terdahulu, yang menulis (katakanlah) syair dengan publik terlibat di dalamnya, tak memperlihatkan jarak antara teks, publik, dan penyair. Yang ada hanya lingkar estetik humanisme.
Puisi 'mengada' di dalam ingatan dan horison harapan pembaca, di dalam batas-batas persepsi dan imajinasi, (mungkin) pada sebentuk esok yang mereka kehendaki.
Sastra urban
Urban bukanlah kenyataan yang terbentuk secara kebetulan. Tapi, ia adalah bagian dari apa yang kita kerjakan di masa silam, yang di dalamnya termasuk berbagai kebijakan politik yang tidak adil, konsep dualisme kota-desa, dan kini terhubung dengan pemiskinan masyarakat pedesaan.
Sejarah itu, pada ujungnya, melahirkan kenyataan urban yang tidak terlepas dengan kenyataan kemiskinan dan pemiskinan, karena kelahirannya adalah sesuatu yang dikondisikan.
Kandungan sastra tentu tak lepas dari ragam persoalan kehidupan manusia dengan segala tetek-bengeknya. Semua terpapar dengan filosofi dan citraannya. Kekayaan pengalaman referensial dan faktual yang dimiliki pengarang dapat mewarnai karya dengan ketajaman pena dan kedalaman makna yang dikandungnya.
Sastra urban adalah kebangkitan sastrawan kebangsaan: sastra yang mampu memaknai kata dan menggetarkan kehidupan kemanusiaan. Sastra yang menyentuh dan bukan menyinggung: menghidupkan kembali ruh bangsa yang sekian lama belum terumuskan.
Bukankah sesungguhnya usia kebangsaan di negeri ini jauh Iebih tua dari usia negara? Maka sastra urban akan memfungsikan dirinya sebagai sumber perenungan, yang mampu berperan aktif untuk merumuskan kenyataan, mengabarkan keadaan bangsa manusia dimana tanah, sawah dan ladangnya telah berganti rupa, menumbuhkan pabrik-pabrik.
Kebiasaan (tradisi) menanam telah lama berganti menjadi keterpaksaan membeli. Konflik internal ini, sesungguhnya, sengaja dikondisikan oleh sebuah desain yang maha besar untuk kepentingan kapital. Akibatnya, sebuah perangkap diciptakan untuk menangkap dan menampung makhluk manusia, kemudian dihabisi tanpa kemanusiaan: dikejar-kejar, ditangkapi dan dimusnahkan daya hidupnya.
Tapi, seniman (sastrawan) selalu berusaha untuk menemukan ruangnya karena tuntutan nurani. Menjadikan sastra sebagai media yang selalu merdeka, merangkum persoalan hidup, yang lahir dari kesejatian manusia: layaknya sebuah puisi yang mencitrakan tragik kehidupan yang sesunggulhnya.
Kota takkan memberi ruang kultural bagi mereka dan mereka dipaksa untuk menjadi konsumer, bukan memproduksi. Tak dapat dibayangkan, dalam hitungan kira-kira, 20 tahun ke depan, generasi (anak cucu) kita akan makin tumbuh invalid karena kehilangan akar budayanya.
Seni akan berubah menjadi iven dan ini sudah jelas bukan citraan hidup manusia. Dari sinilah sastra urban 'mengada', menyiapkan perangkat dan fungsinya, menyelamatkan kehidupan kemanusiaan!
Serba getir
Sastra urban lahir di zaman yang serba getir, ditulis/dilisankan oleh manusia yang segelintir, yang menyadari keberadaan bahwa seni adalah kebutuhan rohani. Tapi, karena mahalnya pertunjukan, malam dan hujan, sementara besok harus 'memburuh' lagi, maka sastra harus diantarkan.
Dengan kata lain, kerlip cahaya sastra belum tentu muncul di kampus-kampus, tapi di jalanan, karena bintang itu bukan di dalam sangkar tapi di angkasa.
37. bagaimana pengaruh kebudayaan hindu budha bagi indonesia dibidang sastra dan bahasa
pengaruh hindu-budha bagi bidang sastra dan bahasa adalah dikenalnya dan digunakan nya bahasa sanskerta dan huruf pallawa oleh masyarakat indonesia.pada masa kerajaan hindu-budha di indonesia,seni sastra sangat berkembang terutama pada zaman kejayaan kerajaan kediri.
38. beri contoh pengaruh india di bidang seni sastra di indonesia ..?
Bahasa sanskerta yang ditulis dengan huruf Pallawa.
Pada perkembangan selanjutnya,huruf Pallawa menjadi dasar huruf-huruf lain yang berkembang di Indonesia yaitu Kawi,Jawa Kuno dan Bali Kuno,Batak,Lampung,dan Bugis-Makassar.
Contoh : Gatotkacasraya karangan Mpu Panuluh.yang menceritakan kepahlawanan Gatotkaca.Jangka Jayabaya (Ramalan Jayabaya) karya Raja Jayabaya dari Kerajaan Kediri) dll
Sumber : Buku IPS Saya kelas 7 Semester 1
film film bollywood itu adalah seni yang ada di indonesia
39. Bagaimana pengaruh kebudayaan islam bagi indonesia dibidang sastra dan bahasa
penyebaran bahasa arab lebih cepat dari pada bahasa sanskerta karena dalam islam tidak ada pengkastaan,sehingga semua orang dapat mempelajarinya. penggunaan huruf arab di indonesia pertama kali terlihat pada batu nisan di daerah leran gresik,yg diduga makam salah seorang bangsawan majapahit yg masuk islam. bentuk karya sastra yg berkembang pada masa kerajaan islam diantaranya: 1.hikayat 2.babad 3.suluk 4.syair
40. Membuat review jurnal tetapi beda tahun apakah mengikut jurnal atau di ganti
Jawaban:
mengikuti jurnal
Penjelasan:
maaf kalo salah:-)