Tuan Angga bekerja sebagai karyawan Bank Mandiri mendapatkan gaji sebesar Rp. 15.000.000 buat analisa perhitungan PPh Pasal 21 dengan metode Nett,Gross dan Gross Up
1. Tuan Angga bekerja sebagai karyawan Bank Mandiri mendapatkan gaji sebesar Rp. 15.000.000 buat analisa perhitungan PPh Pasal 21 dengan metode Nett,Gross dan Gross Up
Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21) merupakan jenis pajak yang dikenakan terhadap penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain yang diterima oleh pegawai, bukan pegawai, mantan pegawai, penerima pesangon dan lain sebagainya.
Penjelasan:
Metode Gross (Gaji Kotor Tanpa Tunjangan Pajak)
Metode gross diterapkan bagi pegawai atau penerima penghasilan yang menanggung PPh 21 terutangnya sendiri. Ini berarti gaji pegawai tersebut belum dipotong PPh 21
Gaji pokok: Rp 15.000.000/bulan atau Rp 180.000.000/tahun
Tarif PPh: 15%
PPh 21 (yang ditanggung sendiri): Rp 9.900.000/tahun atau Rp 825.000/bulan
Gaji bersih (take home pay): Rp 14.175.000
Metode Gross-Up (Gaji Bersih dengan Tunjangan Pajak)
Metode gross-up diterapkan bagi karyawan atau penerima penghasilan yang diberikan tunjangan pajak (gajinya dinaikkan terlebih dahulu) sebesar pajak yang dipotong.
Gaji pokok: Rp 15.000.000/bulan atau Rp 180.000.000/tahun
Tarif PPh: 15%
Tunjangan pajak (dari perusahaan): Rp 9.900.000/tahun atau Rp 825.000/bulan
Total gaji bruto: 15.825.000
Nilai PPh 21 (yang dibayarkan perusahaan): Rp 825.000/bulan
Gaji bersih (take home pay): Rp 15.000.000/bulan
Metode Net (Gaji Bersih dengan Pajak Ditanggung Perusahaan)
Metode net diterapkan bagi karyawan atau penerima penghasilan yang mendapatkan gaji bersih dengan pajak yang ditanggung perusahaan.
Gaji pokok: Rp 15.000.000/bulan atau Rp 180.000.000/tahun
Total gaji bruto: Rp 15.000.000
Tarif PPh 21: 15%
Pajak yang ditanggung perusahaan: Rp 9.900.000/tahun atau Rp 825.000/bulan
Nilai PPh 21 (yang dibayarkan perusahaan): Rp 825.000/bulan
Gaji bersih (take home pay): Rp 15.000.000/bulan
Pelajari lebih lanjut
Pelajari lebih lanjut tentang PPH Pasal 21 pada https://brainly.co.id/tugas/1155117
#BelajarBersamaBrainly
2. Dalam melakukan perhitungan dan pembayaran pajak khususnya Pajak Penghasilan Pasal 21 wajib pajak memiliki 3 (tiga) opsi dan masing-masing memiliki nilai plus dalam rangka mengefisienkan beban perusahaan yaitu : Gross Method dimana PPh Pasal 21 ditanggung oleh Karyawan; Net Method, PPh Pasal 21 ditanggung oleh perusahaan; dan Gross Up Method merupakan suatu metode dimana tunjangan pajak yang digross up. Dari soal tersebut, jelaskan masing-masing metode dan berikan contohnya, serta berikan kesimpulannya dari ketiga metode tersebut.
Jawaban:
1. Gross Method:
Metode Gross merupakan metode di mana PPh Pasal 21 ditanggung oleh karyawan. Dalam metode ini, penghasilan karyawan diberikan dalam jumlah bruto, yakni sebelum dipotong PPh Pasal 21. Karyawan bertanggung jawab untuk membayar PPh Pasal 21 ke otoritas pajak.
Contoh:
Seorang karyawan memiliki penghasilan bruto bulanan sebesar Rp 10 juta. Tarif PPh Pasal 21 untuk penghasilan tersebut adalah 5%. Dalam metode gross, karyawan akan menerima seluruh penghasilan bruto Rp 10 juta dan harus membayar PPh Pasal 21 sendiri sebesar Rp 500 ribu.
Kesimpulan:
Metode Gross membebani karyawan dengan tanggung jawab untuk membayar PPh Pasal 21. Ini dapat memberikan keleluasaan finansial dan fleksibilitas bagi perusahaan karena tidak perlu mengurus pembayaran pajak. Namun, karyawan perlu menyisihkan dana untuk membayar PPh Pasal 21, yang dapat mempengaruhi aliran kas pribadi mereka.
2. Net Method:
Metode Net merupakan metode di mana PPh Pasal 21 ditanggung oleh perusahaan. Dalam metode ini, perusahaan mengurangi jumlah PPh Pasal 21 dari penghasilan karyawan sebelum memberikan penghasilan bersih pada karyawan.
Contoh:
Seorang karyawan memiliki penghasilan bruto bulanan sebesar Rp 10 juta. Tarif PPh Pasal 21 untuk penghasilan tersebut adalah 5%. Dalam metode net, perusahaan akan mengurangi PPh Pasal 21 sebesar Rp 500 ribu dari penghasilan karyawan sehingga karyawan akan menerima penghasilan bersih sebesar Rp 9,5 juta.
Kesimpulan:
Metode Net memberikan keuntungan kepada karyawan karena perusahaan sudah mengurus pembayaran PPh Pasal 21. Karyawan tidak perlu lagi membayar PPh Pasal 21 secara mandiri. Namun, perusahaan akan menanggung beban keuangan dari pembayaran pajak karyawan.
3. Gross Up Method:
Metode Gross Up merupakan metode di mana perusahaan memberikan tunjangan pajak yang ditambahkan pada penghasilan karyawan, sehingga setelah dipotong pajak, karyawan menerima penghasilan bersih yang diinginkan.
Contoh:
Seorang karyawan ingin menerima penghasilan bersih bulanan sebesar Rp 10 juta. Jika tarif PPh Pasal 21 adalah 5%, perusahaan akan menggunakan metode gross up untuk menghitung gaji bruto karyawan. Jika perusahaan memberikan tunjangan pajak sebesar 5% dari PPh Pasal 21, maka gaji bruto karyawan harus diatur sebesar Rp 10,526,316. Setelah dipotong PPh Pasal 21 sebesar Rp 526,316, karyawan akan menerima penghasilan bersih yang diinginkan sebesar Rp 10 juta.
Kesimpulan:
Metode Gross Up memastikan bahwa karyawan menerima penghasilan bersih yang diinginkan setelah dipotong PPh Pasal 21. Perusahaan akan menanggung beban tambahan dalam memberikan tunjangan pajak, namun hal ini memberikan kepastian gaji bersih kepada karyawan.
Kesimpulan keseluruhan:
Ketiga metode ini memberikan opsi kepada perusahaan untuk menentukan bagaimana beban PPh Pasal 21 akan ditanggung. Pilihan metode tergantung pada kebijakan perusahaan, keuangan perusahaan, dan dampaknya terhadap karyawan. Setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan, sehingga perusahaan harus mempertimbangkan aspek-aspek ini sebelum memilih metode PPh Pasal 21 yang sesuai.
3. Dalam melakukan perhitungan dan pembayaran pajak khususnya Pajak Penghasilan Pasal 21 wajib pajak memiliki 3 (tiga) opsi dan masing-masing memiliki nilai plus dalam rangka mengefisienkan beban perusahaan yaitu : Gross Method dimana PPh Pasal 21 ditanggung oleh Karyawan; Net Method, PPh Pasal 21 ditanggung oleh perusahaan; dan Gross Up Method merupakan suatu metode dimana tunjangan pajak yang digross up. Dari soal tersebut, jelaskan masing-masing metode dan berikan contohnya, serta berikan kesimpulannya dari ketiga metode tersebut.
Jawaban:
Dalam perhitungan dan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21), terdapat tiga opsi yang umumnya digunakan oleh perusahaan dan karyawan, yaitu Gross Method, Net Method, dan Gross Up Method. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai masing-masing metode beserta contohnya, serta kesimpulan dari ketiga metode tersebut:
1. Gross Method:
Metode Gross Method mengharuskan karyawan untuk menanggung PPh 21 yang terutang atas penghasilan mereka sendiri. Dalam hal ini, perusahaan membayar gaji karyawan tanpa memotong pajak. Pajak dibebankan langsung kepada karyawan, dan mereka bertanggung jawab untuk melaporkan dan membayar pajak tersebut kepada otoritas pajak.
Contoh: Seorang karyawan menerima gaji bulanan sebesar Rp 10.000.000. Perusahaan tidak memotong PPh 21 dari gaji tersebut. Karyawan bertanggung jawab untuk menghitung dan membayar pajak yang terutang kepada otoritas pajak.
Kesimpulan: Metode Gross Method memberikan karyawan tanggung jawab penuh dalam mengurus perhitungan dan pembayaran PPh 21. Perusahaan tidak terlibat secara langsung dalam pemotongan atau pembayaran pajak.
2. Net Method:
Metode Net Method mengharuskan perusahaan untuk memotong dan membayar PPh 21 atas penghasilan karyawan. Gaji yang diterima oleh karyawan telah dikurangi dengan jumlah pajak yang terutang sebelum diserahkan kepada mereka.
Contoh: Seorang karyawan menerima gaji bulanan sebesar Rp 10.000.000. Perusahaan memotong dan membayar PPh 21 sebesar 10% (misalnya) dari gaji tersebut, sehingga karyawan menerima gaji bersih sebesar Rp 9.000.000 setelah dipotong pajak.
Kesimpulan: Metode Net Method memberikan kewajiban pembayaran pajak kepada perusahaan. Karyawan menerima gaji yang telah dikurangi dengan jumlah pajak yang terutang, sehingga mereka tidak perlu khawatir mengurus pemotongan atau pembayaran pajak secara individu.
3. Gross Up Method:
Metode Gross Up adalah metode di mana perusahaan membayar jumlah pajak yang terutang oleh karyawan atas penghasilan mereka, serta jumlah pajak yang harus dibayarkan atas tunjangan pajak itu sendiri. Dengan kata lain, perusahaan mengkompensasi karyawan dengan jumlah tambahan yang cukup untuk menutupi pajak yang harus dibayar.
Contoh: Seorang karyawan memperoleh tunjangan pajak sebesar Rp 1.000.000 yang akan dikenakan pajak sebesar 10%. Perusahaan menggunakan metode Gross Up dan membayar pajak sebesar Rp 100.000 atas tunjangan tersebut, serta membayar jumlah tambahan sebesar Rp 100.000 untuk menutupi pajak atas tunjangan pajak.
Kesimpulan: Metode Gross Up memberikan karyawan keuntungan karena perusahaan membayar pajak yang terutang atas tunjangan pajak. Karyawan menerima jumlah yang lebih tinggi dalam bentuk kompensasi untuk menutupi pajak tersebut.
Kesimpulan umum dari ketiga met
________
Jika anda suka / Jawaban ini menurut anda benar, anda bisa Menjadikan Jawaban Tercerdas.
Instagram Account @al.aththar
XieXie♦️
4. apa perbedaan pph pasal 21 orang pribadi dengan pph pasal 21 badan?
Jawaban:
Perbedaannya terletak di subjeknya, PPh 21 WP OP dikhususkan untuk orang pribadi yang bekerja, sedanagkan PPh 21 Badan dikenakan untuk badan usaha.
5. Contoh soal pph pasal 21
ign In
PPh Pasal 21 : Perhitungan PPh 21 Terbaru dengan PTKP 2016
Dian Puspa | 930375 views
Perhitungan PPh 21 2016 harus disesuaikan dengan tarif PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) 2016 yang ditetapkan Menteri Keuangan dan DJP yaitu Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-16/PJ/2016,Peraturan Menteri Keuangan No. 101/PMK.010/2016 dan No. 102/PMK.010/2016 mengenai Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang berlaku sejak tahun pajak 2016. Berikut ini adalah cara menghitung PPh 21 menggunakan PTKP 2016 ( PTKP terbaru ), baik secara manual maupun secara otomatis dengan menggunakan aplikasi PPh Pasal 21 OnlinePajak.

PERHITUNGAN PPH 21 2016 DENGAN PTKP 2016 TERBARU
Perhitungan PPh 21 2016 selalu disesuaikan dengan tarif PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) terbaru yang ditetapkan DJP. PTKP 2016 ( PTKP terbaru ) yang tercantum padaPeraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2015 adalah sebagai berikut:
Rp 54.000.000,- per tahun atau setara dengan Rp 4.500.000,- per bulan untuk wajib pajak orang pribadi.Rp 4.500.000,- per tahun atau setara dengan Rp 375.000,- per bulan tambahan untuk wajib pajak yang kawin (tanpa tanggungan).Rp 4.500.000,- per tahun atau setara dengan Rp 375.000,- per bulan tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus atau anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (orang) untuk setiap keluarga.
Adanya penyesuaian tarif PTKP 2016 ( PTKP terbaru ) tersebut, membuat cara penghitungan PPh 21 juga mengalami perubahan.
PERHITUNGAN PPH 21 2016 : KARYAWAN TETAP
Beikut ini adalah contoh-contoh penghitungan PPh 21 2016 untuk karyawan atau pegawai tetap dengan PTKP 2016 ( PTKP Terbaru ), baik secara manual maupun otomatis dengan menggunakan aplikasi OnlinePajak.
Contoh Perhitungan PPh 21 2016 Secara Manual
Berikut ini adalah contoh cara penghitungan PPh Pasal 21 secara manual:
Sita Rianti adalah karyawati pada perusahaan PT. Onix Komunika dengan status menikah dan mempunyai tiga anak. Suami Sita merupakan pegawai negeri sipil di Kementrian Komunikasi & Informatika. Sita menerima gaji Rp 6.000.000,- per bulan.
PT. Onix Komunika mengikuti program pensiun dan BPJS Kesehatan. Perusahaan membayarkan iuran pensiun dari BPJS sebesar 1% dari perhitungan gaji, yakni sebesar Rp 30.000,- per bulan. Di samping itu perusahaan membayarkan iuran Jaminan Hari Tua (JHT) karyawannya setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji, sedangkan Sita membayar iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 2,00% dari gaji. Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JK) dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing sebesar 1,00% dan 0,30% dari gaji.
Pada bulan Juli 2016 di samping menerima pembayaran gaji, Sita juga menerima uang lembur (overtime) sebesar Rp 2.000.000,-.
Hasilnya dalah sebagai berikut:
Gaji Pokok 6.000.000,00(i) Tunjangan Lainnya (jika ada) 2.000.000,00(ii) JKK 0.24% 14.400,00JK 0.3% 18.000,00Penghasilan bruto (kotor) 8.032.400,00Pengurangan 1.(iii) Biaya Jabatan: 5% x 8.032.400,00 = 401.620,00401.620,00 2. Iuran JHT (Jaminan Hari Tua), 2% dari gaji pokok120.000,00 3. (iv) JP (Jaminan Pensiun), 1% dari gaji pokok, jika ada60.000,00 (581.620,00)Penghasilan neto (bersih) sebulan 7.450.780,00 (v) Penghasilan neto setahun 12 x 7.450.780,00 89.409.360,00(vi)Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)54.000.000,00 (54.000.000,00)Penghasilan Kena Pajak Setahun 35.409.360,00(vii)Pembulatan ke bawah 35.409.000,00PPh Terutang (lihatTarif PPh Pasal 21) 5% x 50.000.000,00 1.770.450,00 PPh Pasal 21 Bulan Juli = 1.770.450,00 : 12 147.538,00
maaf kalo salah
semoga membant
6. Pada 1 januari 2020, aldi merupakan karyawan PT WONOSARI dengan status TK/0 mendapat gaji kotor beserta tunjangan dan penghasilan lainnya selama setahun sebesar 180.000.000. Dari informasi penghasilan ini, diketahui potongan pph pasal 21 sbesar 22.000.000. BUATLAH JURNAL HUTANG PAJAK SAAT TERJADI PEMOTONGAN PPh 21
Jawaban:
jawaban ada di foto, semoga bermanfaat
Jawaban:
Beban gaji (d) 180.000.000
Kas (k) 158.000.000
Hutang pajak (k) 22.000.000
7. apa yang dimaksud dengan pph pasal 21?
Adalah adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi subyek pajak dalam negeri.
8. Berikan contoh kasus terkait perhitungan / pencatatatan akuntansi (Jurnal) untuk PPh Pasal 21, Pasal 22, dan PPN.
Berikut adalah contoh kasus perhitungan dan pencatatan akuntansi untuk PPh Pasal 21, Pasal 22, dan PPN:
PPh Pasal 21:
Perusahaan ABC membayar gaji bulanan kepada karyawan sebesar Rp 10.000.000. Tarif PPh Pasal 21 yang berlaku adalah 10%. Berikut adalah pencatatan akuntansi yang terkait:
a. Pencatatan pada saat pembayaran gaji:
Debit: Biaya Gaji (Beban)
Kredit: Kas
b. Pencatatan PPh Pasal 21:
Debit: PPh Pasal 21 (Beban)
Kredit: Utang Pajak
Pada jurnal tersebut, jumlah beban gaji akan tercatat sebagai biaya gaji, sementara PPh Pasal 21 akan dicatat sebagai beban pajak dan dijadikan utang pajak yang harus dibayarkan ke otoritas pajak.
PPh Pasal 22:
Perusahaan XYZ membeli barang dagangan dari pemasok dengan harga pembelian sebesar Rp 50.000.000. Tarif PPh Pasal 22 yang berlaku adalah 2%. Berikut adalah pencatatan akuntansi yang terkait:
a. Pencatatan pada saat pembelian barang:
Debit: Persediaan (Aset)
Kredit: Utang Dagang (Kewajiban)
b. Pencatatan PPh Pasal 22:
Debit: PPh Pasal 22 (Beban)
Kredit: Utang Pajak
Dalam jurnal tersebut, harga pembelian barang akan tercatat sebagai penambahan aset dalam persediaan, sementara PPh Pasal 22 akan dicatat sebagai beban pajak dan dijadikan utang pajak yang harus dibayarkan ke otoritas pajak.
PPN:
Perusahaan KLM menjual produk kepada pelanggan dengan total penjualan sebesar Rp 100.000.000. Tarif PPN yang berlaku adalah 10%. Berikut adalah pencatatan akuntansi yang terkait:
a. Pencatatan pada saat penjualan barang:
Debit: Piutang Usaha (Aset)
Kredit: Pendapatan Penjualan
b. Pencatatan PPN:
Debit: Piutang Pajak
Kredit: PPN Keluaran (Kewajiban)
Dalam jurnal tersebut, jumlah penjualan akan tercatat sebagai pendapatan penjualan, sementara PPN akan dicatat sebagai kewajiban pajak yang harus dikumpulkan dari pelanggan sebagai piutang pajak.
Penting untuk diingat bahwa kasus di atas hanya memberikan contoh umum, dan penghitungan dan pencatatan akuntansi yang tepat dapat bervariasi tergantung pada situasi dan regulasi yang berlaku di negara atau wilayah yang bersangkutan. Disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan akuntan atau profesional pajak untuk menentukan perlakuan akuntansi yang benar dalam kasus nyata.
@joki_tugass22
9. 1).contoh PPH PS 21 adalah2).contoh PPH PS 22 adalah3).contoh PPH PS 23 adalahmohon bantuan nya
Jawaban:
PPh 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun yang sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi subjek pajak dalam negeri.
PPh Pasal 22 atau Pajak Penghasilan Pasal 22 dikenakan kepada badan-badan usaha tertentu, baik milik pemerintah maupun swasta yang melakukan kegiatan perdagangan ekspor, impor dan re-impor.
PPh Pasal 23 adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan atas modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah dipotong PPh Pasal 21.
10. uraikan tentang pajak pph 21 !
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2015 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honor, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi subyek pajak dalam negeri.
Untuk perhitungan PPh Pasal 21 karyawan, biasanya akuntan menggunakan excel, kemudian membuat laporannya. Namun cara ini sungguh memakan waktu dan tidak efisien sehingga kini telah hadir sebuah aplikasi PPh 21 OnlinePajak yang memungkinkan penghitungan gaji tidak manual lagi. Aplikasi PPh 21 OnlinePajak sudah disahkan oleh Direktur Jenderal Pajak sebagai aplikasi alternatif resmi penyedia e-SPT dan e-filing secara gratis dengan Surat Keputusan Nomor KEP-193/PJ/2015.
Berikut ini adalah kelebihan-kelebihan menggunakan aplikasi PPh 21 OnlinePajak :
1. Perhitungan otomatis dan akurat.
2. Penghitungan gaji karyawawan tetap dan tidak tetap
3. Metode perhitungan gaji bersih dan kotor dilakukan otomatis dan akurat.
4. Dilengkapi fitur BPJS, bonus, pensiun dan pesangon
5. Simpan SPT Masa PPh 21 dan lampiran-lampirannya secara online
6. Cukup sekali masukkan data
7. Perhitungan PPh 21 bulanan sampai tahunan.
8. Pantau pengeluaran pajak & gaji karyawan dengan mudah.
9. Buat ID Billing, setor pajak online dan e-Filing PPh 21 gratis dalam 1 aplikasi.
10. Update otomatis.
11. Cara menghitung pph 21
pendapatan yang didapat dalam kurun satu tahun - ptkp lalu dikali berasarkan persentasenya ( <Rp50 juta x 5%, 50jt - 250jt x 15%,, 250jt - 500jt x 25%, >500jt x 30%)
12. bagi pemberi kerja yang melakukan pembayaran kepada selain pegawai tetap harus memberikan bukti pemotongan pph pasal 21 untuk setiap masa pajak pada saat...a. setiap kali melakukan pemotongan pph pasal 21b. setiap masa melakukan pemotongan pph pasal 21c. setiap bulan melakukan pemotongan pph pasal 21d. setiap akhir bulan melakukan pemotongan pph pasal 21e. setiap tanggal awal masuk kerja untuk pemotongan pph pasal 21
Jawaban:
d. setiap akhir bulan melakukan pemotongan pph pasal 21
13. Pph pasal 21 adalah?
PPh pasal 21 menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2015 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun yang sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi subyek pajak
14. jelaskan objek pph pasal 21 dan dan jelaskan yg bukan objek pph pasal 21 :)
objek yang terkena pajak penghasilan (pph) pasal 21 diantaranya :
1.) penghasilan Teratur maupun penghasilan Tidak Teratur
2.) penghasilan pegawai tidak tetap meliputi upah harian, mingguan, dan borongan
3.) premi asuransi
4.) uang tebusan pensiun, Pesangon THT, dll
5.) honorarium dengan nama dan bentuk apapun
6.) Imbalan dengan nama dan bentuk apapun
objek yang bukan pajak penghasilan (pph) pasal 21 diantaranya :
1.) beasiswa
2.) zakat yang di terima orang pribadi
3.) iuran dana pensiun
4.) penerimaan dalam bentuk natura yang diberikan oleh wajib pajak atau pemerintah.
5.) warisan
6.) modal usaha
15. 1 lusin berapa gross?contoh = 1 gross kan 12 lusin tapi sekarang yang mau di cari itu 1 lusin itu sama dengan berapa gross?
1 gross = 12 lusin maka,
1 lusin = 1/12 gross
16. besar pph 23 yang dipotong atas hadiah yang telah diptong pph 21 adalah
2 pph kali dikurang aja
17. ketentuan pph pasal 21??
1.Perhitungan otomatis dan akurat. Perhitungan PPh 21 di OnlinePajak selalu disesuaikan dengan peraturan pajak terbaru ( termasuk peraturan tentang PTKP terbaru / PTKP 2016 ) dan tarif dasar progresif. Tinggal masukan saja data gaji karyawan, dalam satu klik dan kurang dari 1 menit perhitungan PPh 21 jadi secara otomatis dan akurat! Tak perlu instalasi software atau update apapun. Aplikasi OnlinePajak berbasis online, sehingga update software dilakukan secara otomatis.
2.Fitur karyawan tetap dan tidak tetap. Selain fitur karyawan tetap yang menerima gaji bruto (gross), fitur PPh 21 OnlinePajak kini telah dilengkapi dengan fitur karyawan tetap yang menerima tunjangan pajak (gaji bersih atau gross up), fitur karyawan tidak tetap berkesinambungan dan tidak berkesinambungan, tenaga ahli dan lain-lain. Cukup pilih status karyawan Anda, perhitungan pajak mereka akan dilakukan secara otomatis dan akurat sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3.Metode perhitungan gaji bersih dan kotor. Tinggal pilih metode perhitungannya gaji bersih (netto/gross up) atau gaji kotor (gross), perhitungan PPh 21 langsung jadi otomatis dan akurat.
Dilengkapi fitur BPJS, bonus, pensiun dan pesangon. Aplikasi PPh 21 OnlinePajak juga dilengkapi fitur perhitungan pajak untuk BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, bonus, pensiun dan pesangon dengan perhitungan persentase yang akurat.
4.Slip gaji elektronik 1 klik. Buat slip gaji elektronik secara otomatis begitu Anda selesai membuat laporan PPh 21. Hemat waktu dan kertas. Tinggal kirim file PDF slip gaji ke email karyawan-karyawan Anda dalam satu klik!
Buat e-SPT dan bukti potong PPh 21 otomatis. Dapatkan laporan e-SPT dan bukti potong PPh 21 secara otomatis hanya dalam 1 klik dan bisa langsung eFiling gratis dengan OnlinePajak dalam satu aplikasi terpadu!
Impor data dari software lain. Tak perlu input data karyawan satu per satu, cukup impor data file CSV dari e-SPT atau software HR Anda ke aplikasi PPh 21 OnlinePajak.
5.Perhitungan PPh 21 bulanan sampai tahunan. Kapan pun awal periode kontrak karyawan, perubahan gaji karyawan atau membuat perhitungan PPh 21 tahunan, aplikasi PPh 21 OnlinePajak dapat membuat perhitungannya secara otomatis dan akurat.
6.Akses multi-users dan multi-companies. Undang kolega-kolega di kantor-kantor cabang mana pun secara tak terbatas untuk menggunakan OnlinePajak dari mana saja dan kapan saja.
7.Bisa langsung buat ID Billing, setor online dan e-Filing Gratis. Buat ID Billing, setor online dengan fitur BNI dan CIMB Niaga, serta efiling PPh 21 Anda dalam satu aplikasi terpadu, tanpa perlu datang dan antrie di KPP dan dapatkan bukti e-Filing elektronik (NTTE) Anda.
18. pada saat kapan terutangnya pasal PPH 21
Penghasilan pasal 21 terutang adalah pada saat dilakukan pembayaran atau pada saat terutangnya pajak penghasilan yang bersangkutan dan PPh 21 terutang bagi pemotong untuk setiap masa pajak.
Jawaban:
PPh Pasal 21 terutang bagi pemotong untuk setiap masa pajak. Saat terutang untuk setiap masa pajak adalah akhir bulan dilakukannya pembayaran atau pada akhir bulan terutangnya penghasilan yang bersangkutan.
Penjelasan:
bantu follow
19. Apa yang dimaksud dengan pemotongan Pph 21 dan sebutkan contohnya minimal 3 !
penghasilan karyawan yg melebihi ptkp wajib dipotong pajak penghasilan 21
20. Contoh soal menghitung Pph pasal 21
Budi bekerja disebuah perusahaan dengan gaji pokok 6000000 , JHT 2% , JKK 2,5% , tunjangan transport 300000 dibayarkan oleh pemberi kerja . Dan Dana pensiun 25.000 dibayar sendiri oleh WP , hitung PPh pasal 21 .
21. contoh soal dan jawaban perhitungan PPh pasal 21 pegawai tetap
Contoh soal dan jawaban perhitungan ppH pasal 21 pegawai tetap adalah:
Soal:
Seorang pegawai tetap bernama Anisa memiliki gaji bulanan sebesar Rp10.000.000. Pajak yang harus dipotong adalah sebesar 5% untuk penghasilan di bawah 50 juta. Hitunglah besarnya PPh pasal 21 yang harus dipotong dari gaji Anisa
Jawaban:
PPh pasal 21 yang harus dipotong dari gaji bulanan Anisa sebesar Rp500.000.
Penjelasan dengan langkah-langkahBerdasarkan soal, gaji bulanan Anisa adalah Rp10.000.000, dan tarif pajak yang harus dipotong adalah sebesar 5%. Oleh karena itu, besarnya PPh pasal 21 yang harus dipotong adalah:
PPh Pasal 21 = Gaji Bulanan x Tarif Pajak
= Rp10.000.000 x 5%
= Rp500.000
Pelajari lebih lanjut Materi tentang pajak PPh https://brainly.co.id/tugas/10195519Materi tentang pajak penghasilan https://brainly.co.id/tugas/26969719Materi tentang perhitungan pajak PPh https://brainly.co.id/tugas/21695866Detail jawabanKelas: 11
Mapel: Ekonomi
Bab: Bab 7 - Perpajakan dalam Pembangunan Ekonomi
Kode: 11.12.7
#TingkatkanPrestasimu #SPJ3
22. Jurnal penyesuaian untuk gaji bulan Desember sebesar Rp 4.500.000,00 akan dibayar tanggal 2 Januari dengan PPh pasal 21 Rp. 250.000,00bantu buatin jurnal dalam bahasa inggris nya dong kaka
adjusting entry:
JP accrued expenses as a debit.
JP payable salary as credit.
BYMHD 4. 250.000.
PPH 21. 250.000
salary payable 4,500,000
tax payable earn 250,000
23. Contoh perhitungan pph 21 impor penjualan ke pemerintah
Penjelasan:
Rumus Cara Menghitung Perhitungan PPh 21 Metode Net
1. Hitung Penghasilan Kena Pajak (PKP): Penghasilan Neto Setahun – Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP) TK/0. ...
2. Hitung PPh 21 Terutang Setahun Pajak Progresif: 5% x Rp37.200.000 = Rp1.860.000.
3. Hitung PPh 21 Terutang Sebulan: Rp1.860.000 : 12 = Rp155.000.
semoga membantu!
24. Tarif PPh pasal 21??
PPh Pasal 21 Menggunakan tarif Pasal 17 yaitu
5% untuk Penghasilan 0 - 50.000.000
15% untuk Penghasilan 50.000.000 - 250.000.000
25% untuk Penghasilan 250.000.000 - 500.000.000
30% untuk penghasilan diatas 500.000.000
Perlu diingat pada saat perhitungan yang digunakan adalah selisihnya, bukan langsung menggunakan angka diatas.
Misalnya Penghasilannnya 60 Juta
maka
5% x 50.000.000 = 2.500.000
15% x 10.000.000 = 1.500.000
PPh 21 Terhutang = 4.000.000
Mohon menandai sebagai jawaban terbaik jika berkenan, Thanks
25. 1.Pembayaran PPN dalam negeri akunnya apa saja di jurnal umum? 2.Pembayaran PPH 21 & 26 akunnya apa saja di jurnal umum? 3.Memberikan pinjaman kepada karyawan akunnya apa saja di jurnal umum? 4.pembayaran angsuran secara debit akunnya apa saja di jurnal umum? 5.Pembayaran panjar akunnya apa saja di jurnal umum & Jurnal penyesuaian?
I. Beban pembayaran
Kas
2. Pembayaran Pph
Kas
3. Piutang
Pendapatan
26. Jurnal penyesuaian untuk gaji bulan Desember sebesar Rp 4.500.000,00 akan dibayar tanggal 2 Januari 2017 dengan PPh pasal 21 Rp. 250.000,00
JP beban yang masih harus dibayar sebagai Debit.
JP hutang gaji sebagai kredit
BYMHD 4.250.000
PPh 21. 250.000
Hutang Gaji 4.500.000
27. 2/3Dikali 21 Gross Adalah......lusin
Jawaban:
1 gross = 12 lusin
21 gross = 252 lusin
jadi 2/3 x 252 lusin = 168 lusin
28. Berikan contoh pph pasal 21 perseorangan & badan
Jawaban:
PPh 21 adalah segala bentuk penghasilan yang diterima orang pribadi Wajib Pajak dalam negeri sebagai karyawan/ pegawai, pensiunan, bukan pegawai, tenaga kerja lepas, tenaga ahli ataupun lainnya berupa gaji, tunjangan, upah atau segala bentuk tambahan penghasilan lainnya. Dalam konteks PER-16/PJ/2016 tertulis bahwa PPh Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa berupa gaji, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi subjek pajak dalam negeri, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 Undang-Undang PPh.
Dalam pengertian PER-16/PJ/2016 yang perlu diperhatikan adalah “segala bentuk tambahan penghasilan”. Dari kalimat itu diartikan bahwa pemotong pajak harus memperhatikan segala bentuk penghasilan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri, karena pemotong pajak harus melakukan pemotongan pajak atas penghasilan yang diberikan, kecuali penghasilan yang tidak dipotong pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
29. bagaimana perhitungan Pph untuk pasal 21 , 25 , dan pph Final ?
untuk pph pasal 21 ada lapisan tarifnya dari 5%-30% menurut pasal 17 uu pph
atau juknisnya di perdirjen 32 tahun 2015
pph pasal 25 cari omset dan beban
kalo menggunakak norma
lihat tabel norma pajak untuk wajib pajak menggunakan pencatatan
untuk pembukuan
diatas 4,8 milyar menggunakan tarif 25 %
untuk pph final banyak jenis
contoh untuk sewa tanah dan bangunan tarifnya 10%, kalo dijual 5%
30. Perbedaan PPh pasal 21, PPh pasal 22, PPh Pasal 23
1. PPh pasal 21 adalah pasal yang mengatur pajak yang dikenakan terhadap penghasilan yang diterima dari pekerjaan / jasa baik dalam hubungan kerja maupun dari pekerjaan bebas oleh WP perorangan dalam negeri.
2. PPh pasal 22 membahas tentang penghasilan yang berasal dari penjualan pada instansi pemerintah, impor, dan industri tertentu (industri rokok, industri kertas, industri otomotif, industri semen, industri baja, Pertamina Bulog untuk tepung terigu dan gula pasir).
3. PPh pasal 23 membahas tentang penghasilan yang diperoleh dari penggunaan harta atau modal (deviden, bunga, royalti, hadiah penghargaan, sewa, dan jasa).
31. Disetor hutang pph pasal 21 sebesar Rp 1.980.000 dan hutang ppn Rp 2.940.000buatlah jurnal umumnya
4.120.000 karena saya hanya menambahkan
32. jelaskan pencatatan jurnal pph 21 jika pajak ditanggung oleh karyawan
Jumlah keseluruhan dari pajak karyawan2 yang ada yaitu
(jumlah net penghasilan total masing2 karyawan - (jumlah penghasilan tidak kena pajak masing-masing karyawan) dikalikan nilai persentase pajak yang dikenakan berdasarkan level yg sudah ditetapkan utk tingkat penghasilan tertentu yg sesuai dari masing-masing karyawan) lalu semua hasilnya dijumlah jadi satu.
33. 4 per 7 kali 21 gross
4/7 kali 21 gross
= 4/7 kali 3.024
= 1.728mapel:math
bidang: satuan kuantitas
jawab:
4/7×21 gros
=4×3 gros
=12 gros
=144 lusin
=1.728 buah
good luck:)
jawaban terbaik dibutuhkan^_^
34. Berikan contoh pph pasal 21 dan 25 dalam kehidupan sehari hari
Jawaban:
membenuh,membuly semoga membantu anak g0bl0k
35. Apa poin penting yang membedakan antara PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 23?Uraikan!
Jawaban:
Penjelasan:
PPh pasal 21 merupakan pajak atas penghasilan, berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan pekerjaan, jabatan, jasa, maupun kegitan yang dilakukan oleh orang pribadi dalam negeri. Sedangkan PPh 23 adalah pajak yang dikenakan untuk penghasilan atas modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah dipotong pada PPh Pasal 21.
Umumnya penghasilan ini terjadi ketika terdapat transaksi antara pihak yang menerima penghasilan (penjual atau pemberi jasa) dan pemberi penghasilan. Di mana, pihak pemberi penghasilan akan memotong dan melaporkan PPh pasal 23.
Semoga dapat membantu
36. Tarif PPh 21 Tertinggi adalah ..
Jawaban:
Tarif Pajak Progresif PPh Pribadi Pasal 21
Berdasarkan Pasal 17 Ayat 1 UU PPh, perhitungan tarif pajak pribadi menggunakan tarif progresif dengan tarif pajak progresif tertinggi 30%.
37. Jika PT. ABC menjual Komputer seharga Rp 8.000.000 (PPN 11% dan PPh 1,5%), maka Hitunglah: a. exclude PPN beserta jurnalnya b. Include PPN beserta jurnalnya c. PPh beserta jurnalnya
Jawaban:
a. exclude : DPP : 8.000.000, PPN : 880.000
Jurnalnya :
Debit
Kas : 8.880.000
Kredit
Penjualan Komputer 8.000.000
PPN Keluaran 880.000
b. include : Bruto : 8.000.000, DPP : 8.000.000/1,11 = 7.207.207 PPN : 792.793
Jurnalnya :
Debit
Kas : 8.000.000
Kredit
Penjualan Komputer 7.207.207
PPN Keluaran 792.793
c. PPh : 8.000.000 * 1,5% = 120.000
Jurnalnya
Debit
PPh : 120.000
Kredit
Kas : 120.000
Penjelasan:
38. Dalam melakukan perhitungan dan pembayaran pajak khususnya Pajak Penghasilan Pasal 21 wajib pajak memiliki 3 (tiga) opsi dan masing-masing memiliki nilai plus dalam rangka mengefisienkan beban perusahaan yaitu : Gross Method dimana PPh Pasal 21 ditanggung oleh Karyawan; Net Method, PPh Pasal 21 ditanggung oleh perusahaan; dan Gross Up Method merupakan suatu metode dimana tunjangan pajak yang digross up. Dari soal tersebut, jelaskan masing-masing metode dan berikan contohnya, serta berikan kesimpulannya dari ketiga metode tersebut.
Jawaban:
Dalam perhitungan dan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 21, terdapat tiga opsi yang umum digunakan, yaitu Gross Method, Net Method, dan Gross Up Method. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing metode beserta contohnya:
1. Gross Method:
Dalam metode ini, PPh Pasal 21 ditanggung oleh karyawan. Gaji karyawan yang diterima sebelum potongan pajak (gross income) menjadi dasar perhitungan pajak. Karyawan bertanggung jawab untuk membayar pajak penghasilan atas gaji yang diterimanya.
Contoh:
Seorang karyawan dengan gaji bruto (gross income) sebesar Rp 10.000.000 per bulan. PPh Pasal 21 yang harus dibayarkan adalah sebesar 5% dari gaji bruto tersebut, yaitu Rp 500.000. Oleh karena itu, karyawan tersebut menerima gaji bersih (net income) sebesar Rp 9.500.000 setelah potongan pajak.
Kesimpulan: Dalam metode ini, tanggung jawab pembayaran pajak ada pada karyawan. Perusahaan hanya memberikan gaji bruto kepada karyawan dan tidak perlu mengurus pembayaran pajak.
2. Net Method:
Dalam metode ini, PPh Pasal 21 ditanggung oleh perusahaan. Perusahaan menghitung jumlah pajak yang harus dibayarkan atas gaji karyawan (net income) dan menanggung pajak tersebut. Gaji karyawan yang diterima setelah potongan pajak (net income) menjadi dasar perhitungan pajak.
Contoh:
Seorang karyawan dengan gaji bersih (net income) yang diinginkan sebesar Rp 9.500.000 per bulan. Perusahaan menghitung bahwa untuk mencapai gaji bersih tersebut, pajak yang harus ditanggung adalah sebesar Rp 500.000 (5% dari gaji bruto). Oleh karena itu, perusahaan harus membayar pajak tersebut.
Kesimpulan: Dalam metode ini, perusahaan bertanggung jawab untuk menghitung dan membayar pajak penghasilan atas gaji karyawan. Karyawan menerima gaji bersih yang sudah termasuk potongan pajak.
3. Gross Up Method:
Dalam metode ini, tunjangan pajak digross up, yang berarti perusahaan menambahkan jumlah pajak yang harus dibayar oleh karyawan ke dalam gaji bruto karyawan. Dengan demikian, karyawan menerima gaji bruto yang sudah termasuk pajak, dan perusahaan bertanggung jawab untuk membayar pajak tersebut.
Contoh:
Seorang karyawan ingin menerima gaji bersih sebesar Rp 9.500.000 per bulan. Perusahaan menghitung bahwa untuk mencapai gaji bersih tersebut, pajak yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp 500.000 (5% dari gaji bruto). Oleh karena itu, perusahaan menambahkan jumlah pajak tersebut ke dalam gaji bruto sehingga karyawan menerima gaji bruto sebesar Rp 10.500.000.
Kesimpulan: Dalam metode ini, perusahaan menambahkan jumlah pajak ke dalam gaji bruto karyawan. Perusahaan bertanggung jawab untuk menghitung dan membayar pajak penghasilan atas gaji
________
Jika anda suka / Jawaban ini menurut anda benar, anda bisa Menjadikan Jawaban Tercerdas.
Instagram Account @al.aththar
XieXie♦️
39. Buat contoh perhitungan dari pph pasal 21, 22 dan 23 yang anda ketahui ! sebutkanlah dasar hukumnya !
Contoh perhitungan PPh pada pada pasal 21, 22 dan 23 dapat dilihat pada uraian berikut:
a. Contoh perhitungan PPh pasal 21 :
Meri membuat sebuah jasa perawatan komputer kepada PT sempurna dengan bayaran Rp2.800.000. Meri mempekerjakan karyawan sebanyak 5 orang dengan sistem pembayaran upah harian masing-masing senilai Rp75.000.
Upah harian yang dibayarkan terhadap 5 orang karyawan selama 3 hari dibayar dengan senilai Rp1.125.000. Disisi lain, Meri juga membeli komponen komputer yang digunakan untuk perawatan senilai Rp 5.550.00. Berdasarkan kasus ini maka PPh nya berdasarkan pasal 21 dihitung sebagai berikut
PPh Pasal 21 yang wajib dipotong PT sempurna untuk penghasilan yang diperoleh Meri adalah senilai:
PPh = 5% x 50% x Rp 1.1200.000 = Rp28.000
Dalam hal Meri yang tidak mempunyai NPWP maka PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh PT sempurna menjadi:
PPh = 120% x 5% x 50% x Rp 1.1200.000 = Rp 336.000
b. Contoh perhitungan PPh pasal 22:
PT Sejahtera yang berlokasi di Jakarta dan menjadi sebuah badan usaha yang berkegiatan menjadi pemasok alat-alat tulis bagi Dinas Kesehatan. Pada tanggal 1 Oktober 2018, PT Sejahtera melakukan penyerahan barang terkena pajak senilai kontrak Rp110.000.000 yang nilainya ini sudah termasuk PPn. Maka PPh pasal 22 yang wajib dibayar berdasarkan kasus ini adalah
PPh = (100/110) x Rp110.000.000 x1,5% = 1.500.000
c. Contoh perhitungan PPh pasal 23:
Pada tanggal 15 Agustus 2021, PT Bahagia mengumumkan bahwa perusahaannya akan membagikan dividen melalui RUPS dengan proses pembayaran tunai untuk pembayaran deviden kepada PT Maju terus sebesar Rp45.000.000 yang menanamkan modal sebesal 15%. Berdasarkan kasus ini maka PPh pasal 23 yang wajib dibayar adalah
PPh = 15% x Rp45.000.000 = Rp6.750.000
Pembahasan
Pajak Penghasilan atau sering disingkat sebagai PPh merupakan pajak yang ditujukan untuk orang pribadi atau badan untuk penghasilan yang diperoleh atau diterima di suatu tahun pajak. Penghasilan dapat berupa honorarium, hadiah, keuntungan usaha, gaji dan yang lainnya.
Pelajari lebih lanjut
Materi tentang PPh https://brainly.co.id/tugas/245773
#BelajarBersamaBrainly #SPJ
40. 4/7 x 21 gross=....... lusin
1 gross sama dengan satu lusin
groos=144 4/7.(21.144)=4/7.3024 =1728groos jdiin lusin=1728/12=144 lusin